Panel Change Over Switch (COS) - Cikarang Jawabarat

           Adalah panel yang digunakan untuk memindahkan sumber daya listrik secara manual atau otomatis antara dua sumber listrik. 

Sumber listrik tersebut biasanya terdiri dari dua pilihan: pasokan dari PLN (listrik utama) dan genset (sumber cadangan). Change Over Switch ini digunakan dalam situasi di mana diperlukan pergantian daya yang stabil dan aman, misalnya di fasilitas industri, perkantoran, atau bangunan yang memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus.

1. Spesifikasi Panel Change Over Switch (COS)

Spesifikasi panel Change Over Switch bervariasi tergantung pada kapasitas daya yang dibutuhkan dan jenis aplikasi yang digunakan. Namun, beberapa spesifikasi utama yang sering ditemukan adalah sebagai berikut:

Komponen Utama Panel Change Over Switch:

  1. Change Over Switch (COS):

    • Fungsi: Sebagai saklar pemindah sumber daya antara listrik utama (PLN) dan genset.
    • Spesifikasi:
      • Jenis: Manual atau otomatis.
      • Tegangan operasi: 220V AC untuk sistem fase tunggal atau 380V AC untuk sistem tiga fase.
      • Kapasitas arus: Tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari 16A hingga ribuan ampere, sesuai dengan kebutuhan beban.
      • Kontak Mekanisme: Umumnya tipe break-before-make, artinya saklar akan memutus sambungan dari satu sumber sebelum menyambungkan ke sumber lainnya untuk menghindari korsleting.
  2. Breaker/MCB (Miniature Circuit Breaker):

    • Digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap arus berlebih (overload) atau korsleting.
    • Spesifikasi:
      • Tegangan: Sesuai dengan tegangan operasi sistem, biasanya 220V atau 380V.
      • Arus: Disesuaikan dengan kebutuhan beban. Misalnya, 32A, 63A, 100A, atau lebih.
  3. Indikator Status (Lampu Indikator):

    • Indikator lampu untuk menunjukkan status dari sumber listrik (PLN atau genset) yang sedang aktif.
    • Spesifikasi:
      • Warna umum: Hijau (PLN), Merah (Genset), dan Kuning (pergantian).
      • Tegangan lampu: Biasanya 24V, 110V, atau 220V.
  4. Kontaktor (pada versi otomatis):

    • Berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik antara dua sumber secara otomatis.
    • Spesifikasi:
      • Tegangan kontrol: 24V atau 220V, tergantung sistem kontrolnya.
      • Arus nominal: Disesuaikan dengan kapasitas beban.
  5. Handle atau Tuas (untuk operasi manual):

    • Fungsi: Untuk memindahkan sumber listrik secara manual. Biasanya ada di switch mekanis, di mana pengguna secara fisik memindahkan saklar untuk memilih sumber listrik.
  6. Timer (pada versi otomatis):

    • Untuk memberikan jeda waktu sebelum sumber listrik dipindahkan untuk menghindari perubahan daya yang terlalu cepat.
    • Spesifikasi: Waktu tunda dapat diatur sesuai kebutuhan, biasanya antara 0-10 detik.

2. Jenis-jenis Change Over Switch

  • Manual Change Over Switch:
    • Pada jenis ini, pergantian antara sumber listrik dilakukan secara manual oleh operator. Biasanya digunakan pada sistem kecil atau menengah di mana keandalan pergantian daya tidak harus otomatis.
  • Automatic Change Over Switch (ATS):
    • Saklar ini berpindah secara otomatis ketika terjadi kegagalan pada sumber listrik utama. Umumnya digunakan bersama genset yang juga dioperasikan secara otomatis (AMF).

3. Cara Pengoperasian Panel Change Over Switch

Pengoperasian Panel Change Over Switch bervariasi tergantung pada jenisnya (manual atau otomatis). Berikut adalah cara pengoperasian dari masing-masing jenis:

Pengoperasian Manual Change Over Switch:

Pada panel Change Over Switch manual, pengguna harus melakukan pergantian sumber daya secara manual.

  1. Mengaktifkan Sumber Listrik dari PLN:

    • Jika pasokan listrik dari PLN tersedia, pastikan bahwa posisi tuas Change Over Switch diarahkan ke posisi PLN.
    • Lampu indikator PLN akan menyala, menunjukkan bahwa beban sedang mendapatkan listrik dari sumber utama.
  2. Mengaktifkan Sumber Listrik dari Genset (Saat PLN Mati):

    • Matikan sumber listrik dari PLN dengan memindahkan tuas switch ke posisi off.
    • Nyalakan genset secara manual dan tunggu hingga genset mencapai tegangan dan frekuensi yang stabil.
    • Setelah genset siap, pindahkan tuas Change Over Switch ke posisi Genset untuk mengalihkan daya dari PLN ke genset.
    • Lampu indikator Genset akan menyala, menandakan bahwa listrik berasal dari sumber cadangan (genset).
  3. Mengembalikan Sumber Listrik ke PLN:

    • Setelah pasokan listrik dari PLN kembali, matikan genset dan pindahkan tuas switch kembali ke posisi PLN.
    • Pastikan beban kembali mendapatkan pasokan listrik dari PLN dan lampu indikator PLN menyala.

Pengoperasian Automatic Change Over Switch (ATS):

Pada panel Change Over Switch otomatis, proses pergantian dilakukan secara otomatis dengan bantuan controller.

  1. Saat Listrik PLN Aktif:

    • Dalam kondisi normal, sistem akan secara otomatis mengambil daya dari PLN.
    • Controller ATS akan terus memantau tegangan dan frekuensi dari PLN.
  2. Saat Listrik PLN Mati:

    • Ketika listrik dari PLN mati, controller akan mendeteksi kegagalan sumber daya.
    • Controller AMF (jika terpasang) akan menyalakan genset secara otomatis, dan setelah genset mencapai kondisi stabil, sistem akan secara otomatis memindahkan beban ke sumber genset.
    • Pergantian ini biasanya terjadi setelah jeda waktu yang diatur oleh timer.
  3. Saat Listrik PLN Kembali:

    • Ketika PLN kembali menyala, controller ATS akan mendeteksi tegangan yang stabil dari PLN dan memindahkan beban kembali ke sumber listrik utama.
    • Genset akan dimatikan secara otomatis setelah waktu pendinginan yang diatur (cooling down).

4. Jenis Gangguan dan Pemecahannya pada Panel Change Over Switch

Beberapa masalah yang mungkin terjadi pada Change Over Switch dan solusinya antara lain:

  1. Genset Tidak Dapat Memasok Beban (pada ATS):

    • Penyebab: Masalah pada genset seperti kehabisan bahan bakar atau baterai lemah.
    • Solusi: Pastikan bahan bakar cukup dan baterai genset dalam kondisi baik.
  2. Tuas COS Susah Digerakkan (pada tipe manual):

    • Penyebab: Pelumasan mekanisme tuas kurang atau ada karat pada switch.
    • Solusi: Lumasi mekanisme tuas dan bersihkan bagian yang berkarat.
  3. Change Over Switch Tidak Berfungsi dengan Benar:

    • Penyebab: Bisa disebabkan oleh kontak yang longgar, kerusakan mekanis, atau relay rusak.
    • Solusi: Periksa kontak-kontak switch dan relay, ganti jika ditemukan kerusakan.
  4. Indikator Lampu Tidak Menyala:

    • Penyebab: Masalah pada lampu indikator atau wiring yang lemah.
    • Solusi: Periksa wiring dan ganti lampu indikator jika rusak.
  5. Switch Over Terlalu Cepat (pada ATS):

    • Penyebab: Timer pengaturan terlalu pendek.
    • Solusi: Atur ulang timer untuk memberikan jeda waktu yang lebih lama sebelum pergantian sumber daya.

5. Perawatan Panel Change Over Switch

Untuk menjaga agar Change Over Switch berfungsi dengan baik, perawatan rutin diperlukan:

  • Pemeriksaan Rutin: Periksa kondisi fisik saklar, wiring, indikator, dan relay secara berkala.
  • Pelumasan: Beri pelumas pada mekanisme tuas pada tipe manual untuk memastikan pergerakan saklar tetap lancar.
  • Uji Operasi: Lakukan pengujian berkala pada saklar, baik dalam mode manual maupun otomatis, untuk memastikan berfungsi dengan baik saat diperlukan.
  • Pengecekan Arus dan Tegangan: Pastikan sistem bekerja dalam batas arus dan tegangan yang diizinkan.

Dengan pengetahuan yang baik tentang spesifikasi, cara pengoperasian, dan pemeliharaan yang tepat, Panel Change Over Switch dapat berfungsi secara optimal untuk memastikan kelancaran suplai listrik dari dua sumber yang berbeda.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

FANS FACEBOOK